Powered By Blogger

PAPER TPT PENGOLAHAN,PEMUPUKAN,IRIGASI TANAMAN PADI

Rabu, 13 November 2013

PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah untuk budidaya padi sawah dilakukan secara bertahap, yaitu sebagi berikut

1.         Perbaikan Saluran dan Galengan
Sebelum penggarapan tanah dimulai, galengan harus diperbaiki, dibuat cukup tinggi, agar dapat menahan air dengan baik. Sebab dalam penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar.
Saluran-saluran pengairan perlu diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Ini akan mencegah kehilangan air pengairan dan mengurangi terwabahnya biji gulma kedalam petakan-petakan sawah.

2.         Membajak
Petakan sawah diairi seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak, terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan.
Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur. Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
a.       Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan terbenam.
b.      Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan terbenam dan tercampur dengan tanah.
c.       Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanamandan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu.

3.         Menggaru
                   Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang, ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Dan selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.
            Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
            ·         Peresapan air ke bawah dikurangi.
            ·         Tanah menjadi rata.
            ·         Penanaman bibit menjadi mudah.
            ·         Rumput-rumput yang ada akan terbenam.
            Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari.

4.         Meratakan
            Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang ke-dua. Yang dilakukan setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang ke-dua ini dilakukan dengan maksud :
a.       Meratakan tanah sebelum tanam pindah.
b.      Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi.
c.       Melumpurkan tanah dengan sempurna.
Penggarapan tanah mulai dari pembajakan pertama sampai perataan, memerlukan waktu kira kira 25 hari, kira-kira sama dengan umur bibit di persemaian















IRIGASI

1.        Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai  pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek).  Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air.  Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman.  Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.  Pemberian air irigasi yang efisien selain  dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh  kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
2.      Fungsi Irigasi:
·         Memasok kebutuhan air tanaman
·         Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
·         Menurunkan suhu tanah
·         Mengurangi kerusakan akibat frost
·         Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

3.      Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan air.
1.      Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
2.      Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
3.      Meningkatkan intensitas tanam
4.      Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan irigasi perdesaan
4. Manfaat Irigasi
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.
1.      Kebutuhan Air Irigasi
•         Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
1.      Penyiapan lahan
2.      Penggunaan konsumtif
3.      Perkolasi dan rembesan
4.      Pergantian lapisan air
5.      Curah hujan efektif
Kebutuhan air disawah dinyatakan dalam mm/hari atau lt/dt/ha.
•         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Tanaman
1.Topografi
2.Hidrologi
3.Klimatologi
4.Tekstur Tanah
1. Topografi
     Untuk lahan yang miring membutuhkan air yang lebih banyak daripada yang datar karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi.
2.Hidrologi
      Makin banyak curah hujan, makin sedikit kebutuhan air tanaman, hal ini dikarenakan hujan efektif akan menjadi besar.
3. Klimatologi
    Tanaman tidak dapat bertahan dalam cuaca buruk. Dengan memperhatikan keadaan cuaca dan cara pemanfaatannya, maka dapat dilaksanakan penanaman tanaman yang tepat untuk periode yang tepat dan sesuai dengan keadaan tanah.
4. Tekstur Tanah
    Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah dikerjakan dan bersifat produktif serta subur. Tanah yang baik akan memberikan kesempatan pada akar tanaman untuk tumbuh dengan mudah, menjamin sirkulasi air dan udara serta baik pada zona perakaran dan secara relatif memiliki hara dan kelembaban tanah yang cukup.
   Evaporasi
      Laju Evaporasi dipengaruhi oleh faktor lamanya penyinaran matahari, udara yang bertiup, kelembaban udara dll.
Transpirasi
Peristiwa uap air meninggalkan tubuh tanaman dan memasuki atmosfir. Yang mempengaruhi laju transpirasi adalah: intensitas penyinaran matahari, tekanan uap air di udara, suhu, kecepatan angin.Transpirasi dari tubuh tanaman pada siang hari dapat melampaui evaporasi dari permukaan air atau permukaan tanah basah, tetapi sebaliknya pada malam hari lebih kecil bahkan tidak ada transpirasi.
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi sering disebut sebagai kebutuhan konsumtif tanaman yang merupakan jumlah air untuk evaporasi dari permukaan areal tanaman dengan air untuk transpirasi dari tubuh tanaman.
Efisiensi Irigasi
1.      Efisiensi Pengaliran
       Jumlah air yang dilepaskan dari bangunan sadap ke areal irigasi mengalami kehilangan air selama pengalirannya. Kehilangan air ini menentukan besarnya efisiensi pengaliran.
            EPNG = (Asa/Adb)x100%
       dengan :
       EPNG       : Efisiensi pemakaian
       Asa           : Air yang sampai di irigasi
       Adb          : Air yang diambil dari bangunan sadap

2.      Efisiensi Pemakaian
      Efisiensi pemakaian adalah perbandingan antara air yang dapat ditahan pada zona perakaran dalam periode pemberian air dengan air yang diberikan pada areal irigasi
      EPMK = (Adzp/Asa)x 100%
      dengan :
      EPMK        : Efisiensi pemakai
      Adzp         : Air yang dapat ditahan pada zone perakaran
      Asa            : Air yang diberikan (sampai) diareal irigasi
3. Efisiensi Penyimpanan
    Apabila keadaan sangat kekurangan jumlah air yang dibutuhkan untuk mengisi lengas tanah pada zone perakaran adalah Asp (air tersimpan penuh) dan air yang diberikan adalah Adk maka efisiensi penyimpanan adalah :
      EPNY = (Adk/Asp)x100%
dengan :
EPNY   : Efisiensi penyimpanan
Asp                  : Air yang tersimpan
Adk                 : Air yang diberikan
•         Sesungguhnya nilai efisiensi dapat juga terjadi pada saluran primer, bangunan bagi, saluran sekunder dsb.
EF = [(Adbk – Ahl)/Adbk] x 100 %
Dimana :
EF                    : Efisiensi
Adbk   : air yang diberikan
Ahl                  : air yang hilang
Pola Tanam Dan Sistem Golongan
1. Pola Tanam
             Penentuan pola tanam merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan air.
2. Sistem Golongan    
             Untuk memperoleh tanaman dengan pertumbuhan yang optimal guna mencapai produktifitas yang tinggi, maka penanaman harus memperhatikan pembagian air secara merata ke semua petak tersier dalam jaringan irigasi. Sumber air tidak selalu dapat menyediakan air irigasi yang dibutuhkan, sehingga harus dibuat perencanaan pembagian air yang baik agar air dapat digunakan merata. Kebutuhan air yang tertinggi untuk mencapai petak tersier adalah Qmax.
Kebutuhan Air
 1.Penyiapan Lahan
      Faktor-faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah :
•         lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan
•         Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan.
Faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan lahan adalah :
-         Tersedianya tenaga kerja dan ternak atau traktor untuk menggarap tanah
-         Perlu memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup waktu untuk menanam padi sawah atau padi ladang ke dua.
  Sebagai pedoman : diambil jangka waktu 1.5 bulan untuk menyelesaikan penyiapan lahan diseluruh petak tersier.
•         Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
PWR =
Dengan :
PWR    : kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm)
Sa        : Derajat kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai   (%)
Sb        : Derajat kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan dimulai (%)
N         : Porositas tanah dalam (%) pada harga rata-rata untuk kedalaman tanah
d          : Asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm)
Pd        : Kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm)
FL        : Kehilangan air disawah selama 1 hari (mm)
•         Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan
   IR = Mek/(ek – 1)
   Dengan :
    IR     : Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hari)
    M    : Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi disawah yang sudah dijenuhkan M = Eo+P (mm/hari)
    Eo    : Evaporasi air terbuka yang diambil 1.1 Eto selama penyiapan lahan (mm/hari)
    P      : Perkolasi
    k      : MT/S
    S      : Kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm, yakni 200+50= 250 mm
2. Penggunaan Konsumtif
    Adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk fotosintesis dari tanaman tsb. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut :
   Etc= evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
   Eto= evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)
    Kc= koefisien tanaman
3. Perkolasi
    Laju perkolasi sangat tergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah lempung berat dengan karakteristik pengolahan yang baik, laju perkolasi dapat mencapai 1 – 3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi.
4. Penggantian Lapisan Air
    Penggantian lapisan air dilakukan setelah pemupukan. Penggantian lapisan air dilakukan menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2 kali, masing-masing 50 mm (atau 3.3 mm/hari selama ½ bulan) selama sebulan dan 2 bulan transplantasi.
5. Curah Hujan Efektif
    Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan efektif bulanan diambil 70 % dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun.
    Re = 0.7 x ½ Rs (setengah bulanan dengan T = 5 tahun)
    Dimana :
    Re = curah hujan efektif (mm/hari)
    Rs = curah hujan minimum dengan periode ulang 5 tahun (mm)
6. Kebutuhan Air di Sawah untuk Petak Tersier
   Banyaknya air untuk irigasi pada petak sawah dapat dirumuskan sebagai berikut :
         Ir = S+Et+P-Re
   dimana :
    Ir      = kebutuhan air irigasi
    S      = kebutuhan air untuk pengolahan tanah atau penggenangan
    Et     = evapotranspirasi
    Re    = curah hujan efektif

Irigasi Tanaman Padi
       Perhitungan kebutuhan air dapat dilakukan dengan menggunakan tabel.
a.      Dengan rotasi (alamiah) didalam petak tersier kegiatan-kegiatan penyiapan lahan diseluruh petak dapat diselesaikan secara berangsur-angsur. Rotasi alamiah digambarkan dengan pengaturan kegiatan-kegiatan setiap waktu ½ bulan bertahap.
b.      Transplantasi akan dimulai pada pertengahan bulan kedua dan akan selesai dalam waktu 1 ½ bulan sesudah selesainya penyiapan lahan.
c.       Harga-harga evapotranspirasi tanaman acuan Eto, laju perkolasi P dan curah hujan efektif Re adalah harga-harga asumsi.
d.      Kedua penggantian lapisan air (WLR) diasumsikan. Masing-masing WLR dibuat bertahap.
B. Tanaman Ladang dan Tebu
1.      Penyiapan Lahan
     Masa prairigasi diperlukan guna menggarap lahan untuk ditanami dan untuk menciptakan kondisi lembab yang memadai untuk persemaian yang baru tumbuh. Banyak air yang dibutuhkan bergantung kepada kondisi tanah dan pola tanam yang diterapkan.
•         jumlah air 50-100 mm dianjurkan untuk tanaman  ladang
•         jumlah 100-200 mm untuk tebu
2. Penggunaan Konsumtif
    Asumsi harga-harga koefisien yang dipakai secara umum di Indonesia adalah sbb:
•         Evapotranspirasi harian 55 mm
•         Kecepatan angin antara 0 dan 5 m/dt
•         Kelembaban relatif minimum 70 %
•         Frekwensi irigasi/curah hujan per 7 hari
3.Perkolasi
Pada tanaman ladang, perkolasi air kedalam lapisan bawah tanah hanya akan terjadi setelah pemberian air irigasi. Dalam mempertimbangkan efisiensi irigasi, perkolasi hendaknya diperhitungkan.

Keberlanjutan Sistem Irigasi
Keberlanjutan sistem irigasi ditentukan oleh:
1. Keandalan air irigasi yang diwujudkan melalui kegiatan membangun waduk, waduk  lapangan, bendungan, bendung, pompa, dan jaringan drainase yang memadai, mengendalikan mutu air, serta memanfaatkan kembali air drainase;
2. Keandalan prasarana irigasi yang diwujudkan melalui kegiatan peningkatan, dan pengelolaan jaringan irigasi yang meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi;
3. Meningkatnya pendapatan masyarakat petani dari usaha tani yang diwujudkan melalui kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang mendorong keterpaduan dengan kegiatan diversifikasi dan modernisasi usaha tani.

Prasarana Irigasi
Prasarana irigasi meliputi Jaringan Irigasi yang dimulai dari Pengambilan Air, yang bisa berupa waduk, bendung, pompa atau pengambilan bebas sampai saluran dan bangunan pembawa irigasi dan saluran dan bangunan pembuang irigasi.
Macam-macam Saluran
1. Saluran Pembawa
Saluran Pembawa : membawa air mulai Bang. Pengambilan sampai ke Petak Tersier
Saluran Pembawa ada tiga jenis: Saluran Primer, Saluran Sekunder, Saluran Tersier
2. Saluran Pembuang
Saluran Pembuang : membuang air mulai Petak Tersier sampai ke Pembuang Utama (Sungai)
Saluran Pembuang ada tiga jenis: Saluran Pembuang Primer, Saluran Pembuang Sekunder dan Saluran Pembuang Tersier

Kepemilikan Jaringan Irigasi
1). Jaringan irigasi pemerintah adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah;
2). Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa;
3). Jaringan irigasi swasta adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh perseorangan, badan usaha, dan kelompok masyarakat di luar perkumpulan petani pemakai air.

Pengelolaan Jaringan Irigasi
Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.
 Pemeliharaan jaringan irigasiadalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.
















MACAM DOSIS PUPUK UNTUK TANAMAN PADI
Pupuk adalah makanan tanaman. Yang dibutuhkan tanaman adalah apa yang dikandung oleh suatu pupuk. Biasanya dalam ilmu pertaniandisebut unsur hara. Dengan melihat unsur hara suatu pupuk maka kita sebagai PPL atau petani atau masyarakat bisa menggunakan berbagai pupuk untuk suatu tanaman, khususnya tanaman padi.
Makanya ketika ada yang mengatakan bahwa pupuk untuk tanaman padi cuma urea, tsp dan kcl adalah suatu kekeliruan. Karena itu harus diberi pemahaman yangbenar tentang unsur hara dalam pupuk.
Sesuai rekomendasi, kebutuhan pupuk pada tanaman padi adalah 2 jenis.
Pertama, pupuk organik (umumnya pupuk kandang). Kebutuhan pupuk kandang minimal 1 ton per hektar. Makin tinggi pupuk kandang diberikan maka kebutuhan anorganik semakin berkurang.
Kedua, pupuk anorganik. Kebutuhan pupuk ini adalah 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL . Bila kebutuhan pupuk diterapkan, hasil yang akan dipanen akanmemuaskan para petani.
Masalah yang dihadapi petani,sewaktu mereka membutuhkanpupuk, pupuk-pupuk tersebut( Urea, Sp-36 dan KCL) tidak ada di kios. Kalau pun ada, jumlahnya terbatas dengan harga mahal.
Oleh sebab itu, saya berusaha untuk membantu para petani ( bisa juga para PPL dan para THL ) untuk membuat perhitungan dengan cara mebandingkan pupuk lain( pupuk tunggal atau majemuk).
Berdasarkan perhitungan saya, dosis pupuk untuk tanaman padi per hektar sebanyak 250 kg Urea, 100 kg TSP ( atau 130 kg SP-36 atau TS36), dan 75 kg KCL ( kita lihat kandungan haranya 115 kg N,46 kg P2O5 dan 45 kg K2O – dengan mengetahui kadar unsur haranya maka dapat dicari konversi terhadap pupuk lainya) itu sebanding atau mendekati dengan
1. 300 kg pupuk NPK Kujang dan 150 kg pupuk NPK Ponska ( kandungan haranya 114 kg N,40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP
2. 300 kg pupuk NPK Ponska dan 150 kg pupuk Urea ( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) atau 300 kg ponska NPK ponska 100 kg urea 100 kg ZA
DAFTAR PUSTAKA

·         http://blog.ub.ac.id/evananp/2010/05/14/pengertian-irigasi
·         http://wismpimrijabar.wordpress.com
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi
·         http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2085924-irigasi/#ixzz1pLTWJgfD
·         http://nationalinks.blogspot.com/2009/03/sarana-irigasi.html
·         Matakuliah     : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (UNIVERSITAS BINA NUSANTARA)
·         Materi Irigasi SMH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 KHARISMA NUR KHAKIKI All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.