Powered By Blogger

8 Jembatan yg Mengerikan

Kamis, 17 November 2011 | 0 komentar


Jembatan dibuat untuk menghubungkan dua dataran yang terpisah. Walau mayoritas merupakan olah tangan manusia, ada kalanya alam turut campur. Misalnya jembatan di Gunung Tai, Cina.

Bentuk kontur daratan yang ekstrim berpengaruh pada bentuk jembatan yang dibangun. Hasilnya, banyak jembatan yang bikin 'deg-degan' bila kita berada di atasnya. Di bawah ini beberapa contoh jembatan paling 'gila' di dunia. Apa sajakah itu?
1. Immortal Bridge
Letaknya di Gunung Tai, Provinsi Shandon, Cina. Gunung ini salah satu dari lima gunung suci di Cina dan berhubungan dengan kelahiran, fajar dan renaisans. Jembatan ini terdiri dari tiga batu besar dan beberapa yang lebih kecil. Di bawahnya lembah dan ke arah Selatan ada jurang yang tampaknya tak berdasar. Jembatan ini terbentuk karena proses alami. Tidak ada yang tahu kapan terciptanya, kuat dugaan sudah ada sejak zaman es terakhir.
 2. The Old Bridge of Konitsa
Jembatan ini telah ada berabad-abad di Yunani membentang di atas sungai Aoos, sungai yang meluap setiap musim dingin. Coba perhatikan dengan teliti di bagian bawah jembatan, Anda dapat melihat lonceng kecil. Fungsinya sebagai penanda ketika bel berbunyi karena angin, berarti terlalu berbahaya untuk menyeberangi jembatan.





3. The Carrick-a-Rede Rope Bridge
Carrick-a-Rede Rope Bridge adalah jembatan tali dekat Ballintoy, County Antrim, Irlandia Utara. Jembatan ini menghubungkan dengan Pulau Carrick. Sebagai situs yang dikelola oleh National Trust, menjadi daya tarik wisata. Rentang jembatannya 20 meter dan tingginya 30 meter di atas bebatuan di bawahnya.
4. Royal Gorge Bridge
Sebagai salah satu daya tarik wisata dekat Canon City, Colorado, pernah memegang rekor sebagai jembatan tertinggi sebelum kalah oleh jembatan Beipanjiang di Cina. Rentang Royal Gorge 286 m, panjangnya 384 m dan lebarnya 5,5 m.
 5. Inca Rope Bridge
Jembatan ini ada di Lembah Apurimac, Peru. Cara pembuatannya sudah dikenal sejak jaman kekaisaran Inca. Dibuat dari serat alami yang ditenun menjadi tali yang kuat.


6. Sky Bridge, Pulau Langkawi.
Letaknya di Pulau Langkawi, Malaysia. Tingginya 687 m dari permukaan laut. Jembatan Sky merupakan jembatan paling spektakuler karena bentuknya yang melengkung sepanjang 136 meter dan lebar jembatan 2 meter.
7. Puente de Ojuela
Ojuela adalah sebuah pemukiman pertambangan kecil terletak di barat laut kota Durango, bagian utara Meksiko. Sekarang dikenal sebagai kota hantu akibat sudah ditinggalkan karena tidak lagi produktif. Jembatan ini dikenal sebagai "Puente de Ojuela" (Ojuela Bridge) oleh penduduk setempat. Dirancang oleh Roebling Bersaudara, yang juga merancang Jembatan Brooklyn.





8. Hussaini Hanging Bridge
Jembatan gantung yang ada di Pakistan Utara ini dikenal sebagai jembatan paling berbahaya di dunia. Rentangannya melintasi Danau Borit di atas Hunza. Kondisinya diperparah karena banyak papan yang hilang dan cocok sebagai penguji adrenalin bagi Anda yang gemar bertualang.

Jangan Berlebihan Tidur, Berbahaya !

| 0 komentar

Bagaimana tidur kamu hari ini? Merasa kurang atau berlebih?

Sulit tidur atau insomnia memang tidak baik untuk kesehatan. Tapi kalau kelebihan tidur, atau istilahnya oversleeping (disebut juga hipersomnia) ternyata juga tak baik untuk tubuh kita. Nah, apa saja penyebab seseorang terkena oversleeping atau hipersomnia?
                                                                                                                 
1.  Sleep apnea, jenis gangguan tidur di mana orang berhenti bernapas untuk sesaat ketika tidur dan dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tidur karena membuat siklus tidur normal terganggu. Penderita akan merasa lelah dan lemas meski telah tidur selama 10 jam. Gangguan pernapasan mulai terjadi karena dinding tenggorokan cenderung berhenti beraktivitas, sementara individu sedang dalam kondisi bersantai (tidur). Akibatnya, aliran udara di dalam tubuh berhenti dan seketika individu tersebut terbangun untuk bernapas.

2. Narcolepsy, masalah neurologis yang menyebabkan tidur berlebihan. Narcolepsy memengaruhi bagian otak yang mengontrol dan mengatur tidur. Penderita (narcolepsy) gagal untuk mengidentifikasi dan membedakan waktu tidur dengan waktu untuk tetap terjaga. Penderita dapat tertidur di mana saja dan kapan saja.

3. Stres dan depresi. Dua hal ini memang harus dihindari karena dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan jiwa, juga mental, tak terkecuali oversleeping.

4. Kelelahan. Kelelahan akibat bekerja terlalu keras, gangguan tidur, kehamilan, atau kekurangan tidur merupakan salah satu penyebab utama oversleeping. Ketika merasa lelah, kamu cenderung memutuskan tidur lebih lama, bahkan lebih dari sembilan jam, untuk mencoba agar segar kembali.

Lantas, apa saja dampaknya bagi kesehatan?

1. Diabetes. Penelitian menunjukkan, orang yang tidur lebih dari sembilan jam tiap malam berisiko 50 persen lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidur tujuh jam per malam. Penelitian juga menemukan, oversleeping dapat mengindikasikan gangguan medis yang meningkatkan kemungkinan pengaruh diabetes.

2. Obesitas. Penelitian menunjukkan, mereka yang tidur selama 9-10 jam tiap malam 21 persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada mereka yang hanya tidur selama 7-8 jam.

3. Sakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang tidur selama 9-11 jam tiap malam 38 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner.

4. Sakit kepala. Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa merupakan efek dari oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada siang hari sering mengalami gangguan ketika hendak tidur pada malam harinya sehingga menyebabkan timbulnya sakit kepala pada keesokan hari.

5. Nyeri punggung. Ketika kamu berbaring di tempat tidur selama berjam-jam, sering kali timbul nyeri pada punggung. Orang yang menderita sakit punggung atau rentan terhadap sakit punggung pun dianjurkan dokter untuk tetap aktif bergerak, tidak sering berbaring atau tiduran.

6. Ini akibat paling parah: Kematian !!! Beberapa penelitian menemukan, orang yang tidur sembilan jam atau lebih tiap malam memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam. Para peneliti berspekulasi, depresi dan rendahnya status sosial ekonomi (juga dikaitkan dengan tidur lebih lama) dapat dihubungkan dengan meningkatnya mortalitas (kematian).

Jadi, bagaimana cara mengatasi oversleeping? Simak tipsnya:

1. Pilih nada atau suara alarm yang tepat. Memilih suara yang tepat penting artinya untuk mengembalikan kamu ke realitas, bahkan dari tidur yang paling dalam.

2. Jangan tergoda untuk tidur ringan atau snooze setelah terbangun. Hindarilah penggunaan tombol snooze pada alarm karena hanya akan mengacaukan jadwal alarm tidur kamu.

3. Pertahankan jadwal tidur secara teratur. Buatlah kebiasaan yang membuat tubuh kamu teratur untuk beristirahat dan kembali siap untuk beraktivitas pada hari berikutnya. Rencanakan program aktivitas hingga larut hanya pada saat kamu bebas dari tenggat pada keesokan harinya.

4. Berkonsultasi dengan dokter. Temuilah dokter jika kamu mengalami gejala oversleeping kronis. Hal itu penting untuk mengetahui gangguan atau penyakit yang menyebabkan kamu mengalami oversleeping.

Bagaimanapun, semua tips di atas tidak akan berhasil bila kamu tetap bertahan dengan satu-satunya penyebab, yaitu: Malas !!! :P
 
© Copyright 2010-2011 KHARISMA NUR KHAKIKI All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.